Rabu, 17 Desember 2008

Menyambut Kehadiran Bayi


Adalah saat-saat yang ditunggu-tunggu dalam sebuah rumah tangga, apalagi rumah tangga yang baru alias manten anyar. Kelahiran sang jabang bayi adalah simbol kasih sayang antara papa dan mama, bapak dan ibu, papi dan mami, abi dan umi, oleh karena itu sangat ditunggu-tunggu.
Nah, persiapan apakah yang perlu diperhatikan dalam menyambut kehadiran bayi menurut islam. Berikut ini akan saya paparkan tata cara menyambut kehadiran bayi menurut islam ;
Mengadzankan Bayi
Bayi yang lahir hendaknya langsung di adzankan ditelinga kanan dan iqomah di telinga kiri.
Sebagaimana sabda Nabi SAW :
“Dari Abu Rafi’ r.a berkata; aku melihat Rasulullah SAW mengadzankan ke telinga Hasan bin Ali, ketika Fatimah melahirkannya”. (HR. Abu Daud dan Turmudzi kemudian ia menshahihkannya)

“Dari Hasan bin Ali r.a bahwa Nabi SAW bersabda; Siapa yang melahirkan (anak) hendaklah ia mengadzankan di telingan kanannya dan iqomah di telinga kiri, niscaya tidak akan diganggu oleh Ummu Shibyan”. (HR Ibnu Suni)
(Ummu Shibyan adalah pengikut jin)
Mendo’akan Bayi
Mendo’akan bayi saat kelahiran mempunyai makna yang sangat penting. Sebagaimana para sahabat Nabi ketika anak bayi mereka baru lahir mereka segera menuju Rasulullah SAW untuk dido’akan. Isi do’anya adalah memohon kepada Allah SWT agar melimpahkan keberkahan hidup dan memohon perlindungan dari Allah SWT dari segala godaan, gangguan dan kejahatan setan.
“Dari Abu Musa r.a berkata: telah lahir anakku kemudian aku bawa menghadap Nabi SAW, lalu beliau memberi nama Ibrahim, diusap langit-langit bayiku dengan kurma dan dido’akan dengan do’a keberkahan”. (HR. Bukhari)

“Dari Ibn abbas r.a berkata : Rasulullah SAW memohon perlindungan untuk Hasan dan Husein dan berkata : Sesungguhnya Nabi Ibrahim a.s memohon perlindungan untuk Ismail dan Ishaq : (sambil berkata)Aku berlindung dengan firman Allah yang sempurna dari segala setan, gangguan dan penggoda yang jahat. (HR. Bukhari)
Tahnik
Yaitu mengusap langit-langit bayi dengan kurma. Apabila tidak ada kurma maka dapat diganti dengan madu atau buah-buahan yang manis. Hikmahnya adalah agar si bayi tidak enggan untuk menyusu kepada ibunya, dan agar anak senantiasa berkata yang baik-baik.
“Dari Abu Musa r.a berkata: telah lahir anakku kemudian aku bawa menghadap Nabi SAW, lalu beliau memberi nama Ibrahim, diusap langit-langit bayiku dengan kurma dan dido’akan dengan do’a keberkahan”. (HR. Bukhari)

“Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW adakalanya kedatangan orang-orang yang membawa bayi-bayi mereka, lalu dido’akan dengan keberkahan dan diusap langit-langit bayi itu dengan kurma.” (HR. Muslim)
Memberi Nama yang Baik
Nama adalah do’a bagi siapa yang menyandang nama itu. Siapa yang menyandang nama baik, maka do’a kebaikan akan senantiasa melekat dan menyertai dirinya, begitu pula sebaliknya.
“Dari Anas bin Malik r.a berkata : Rasulullah SAW bersabda : telah lahir anak laki-lakiku semalam, lalu aku beri nama dengan nama kakekku Ibrahim.”
“Dari Abu Darda’ berkata : Bersabdalah Rasulullah SAW, Kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama ayah kalian maka baguskanlah namamu”. (HR. Abu Daud)
Mencukur Rambut
Mencukur rambut yang disyariatkan oleh islam saat pelaksanaan aqiqoh adalah mencukur seluruh rambut bayi yang dibawa sejak dalam kandungan ibunya. Islam menganjurkan agar manusia selalu menjaga kesehatan anak dimulai sejak bayi lahir. Membiasakan hidup bersih dan sehat hanya dapat dibentuk dan dipraktekkan sejak kecil.
“Dari Salman bin Amir Adh dhobi berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : Pada anak laki-laki ada kewajiban aqiqoh, maka siramlah darah darinya (maksudnya sembelihlah hewan untuk aqiqoh) dan hindarilah dari penyakit (maksudnya cukurlah rambut bayi agar bersih). (HR. Bukhari)

“Dari Ibnu Umar r.a berkata : Rasulullah SAW melihat seseorang anak yang dicukur sebagian ranbut kepalanya dan dibiarkan sebagian yang lain, maka Rasulullah SAW melarang mereka seperti itu dan beliau bersabda : Cukurlah seluruhnya atau biarkanlah seluruhnya.” (HR. Abu Daud)
Menimbang Rambut Bayi
Setelah rambut dicukur timbanglah dengan emas atau perak lalu berat kadar rambut itu sedekahkan kepada orang-orang miskin.
“Dari Ibnu Abbas r.a berkata : Bahwa Nabi SAW mengaqiqohkan untuk Hasan satu ekor kambing dab beliau bersabda : Ya Fatimah, cukurlah rambutnya dan timbanglah dengan perak (lalu sedekahkan) kepada orang miskin. Maka setelah ditimbang rambut Hasan itu (ada) seberat satu dirham atau setengah dirham. (HR. Ahmad dan Turmudzi)
Mengusap Kepala Bayi
Mengusap kepala bayi yang baru lahir sebenarnya sudah pernah ada sebelum datangnya islam. Pada tradisi jahiliyah apabila bayi lahir maka disembelihkan seekor domba kemudian darahnya dioleskan di kepalanya, namun setelah islam datang tradisi tersebut diganti dengan mengusap kepala dengan wangi-wangian.
“Dari Abu Buraidah r.a berkata : Kami pada masa jahiliyah apabila lahir anak laki-laki disembelih untuknya seekor kambing lalu darahnya dioleskan di kepala bayi itu. Tatkala islam datang kami senbelih seekor kambing, kami cukur rambutnya dan kami usap dengan ja’faran.” (HR. abu Daud dengan sanad yang shahih).

Tidak ada komentar: